Selasa, 23 Februari 2010

Petunjuk Pelaksanaan Perkerasan Kaku (Beton Semen)

PENDAHULUAN

Yang dimaksud perkerasan kaku pada petunjuk ini adalah perkerasan jalan yang menggunakan bahan pengikat peralatan yang umum dikenal sebagai perkerasan beton semen.

AASTHO = American Associate of State Highway and Transportation official
ASTM = America Standard Tests and Materials
C.T.S.B = Cement Treated Sub Base

Spesifikasi dan cara pelaksanaan yang tidak mengikuti petunjuk ini dapat juga diterapkan, asalkan dapat dipertanggung jawabkan atau telah dibuktikan kebenarannya, terutama apabila didasarkan pada hasil pengujian, pengalaman atau spesifikasi lain yang berlaku, atau pertimbangan seorang ahli serta telah mendapat persetujuan pembina jalan.

Bahan yang digunakan harus berasal dari sumber yang telah diketahui dan dibuktikan, baik mutu maupun jumlahnya. Bahan yang digunakan harus mengikuti persyaratan yang telah ditetapkan.Download filenya disini.

MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIAN (MKJI)

PENDAHULUAN

Meningkatnya kemacetan pada jalan perkotaan maupun jalan luar kota yang diakibatkan bertambahnya kepemilikan kendaraan, terbatasnya sumberdaya untuk pembangunan jalan raya, dan belum optimalnya pengoperasian fasilitas lalu lintas yang ada, merupakan persoalan utama di banyak negara. Telah diakui bahwa usaha benar diperlukan bagi penambahan kapasitas, dimana akan diperlukan metode efektif untuk perancangan dan perencanaan agar didapat nilai terbaik bagi suatu pembiayaan dengan mempertimbangkan biaya langsung maupun keselamatan dandampak lingkungan.

Manual Kapasitas jalan dengan metode perhitungan perilaku lalu lintas yang benar, yang merupakan fungsi dari rencana jalan dan kebutuhan lalu lintas, diperlukan untuk maksud
diatas, juga untuk perancangan lalu-lintas umum. Pengetahuan dasar tentang karakteristik lalu
lintas yang terdapat dalam manual tersebut, juga merupakan masukan yang penting bagi model
manajemen tepat biaya hagi pembinaan jaringan jalan peramalan lalu lintas dan distribusi perjalanan dengan keterbatasan kapasitas. Karena itu pembina Jalan Raya di negara-negara maju menyediakan biaya besar untuk menerbitkan manual dan pedoman yang sesuai dengan kondisi mereka.

Kapasitas dan hubungan kecepatan-arus yang digunakan untuk perancangan, perencanaan dan operasional jalan raya di Indonesia terutama berdasarkan pada manual dari Eropa dan USA. Penelitian yang dilaksanakan di Institut Teknologi Bandung (ITB S2 STJR) pada tahun delapan puluhan sering menunjukkan bahwa penggungan manual barat sering menimbulkan hasil yang tidak sesuai oleh karena komposisi lalu lintas, perilaku pengemudi dan perkembangan samping jalan diIndonesia yang sangat berbeda.

Proyek Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) oleh karena itu dilaksanakan pada tahun 1991 sampai dengan 1996 untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian dibalik penerbitan Manual ini telah meneliti dan membuat model perilaku pengemudi dan karakteristik dasar lalu lintas jalan raya berdasarkan pada pengumpulan data lapangan secara menyeluruh dan analisa kinerja lalu lintas sebagai fungsi kondisi jalan dan interaksi antar elemen lalu lintas. Pengumpulan data fasilitas lalu lintas perkotaan dilaksanakan antara bulan Mei dan Desember 1991, dan data jalan luar kota antara bulan April dan November 1993. Survei tambahan dilaksanakan pada tahun 1994 dan 1995 untuk memeriksa kebenaran aspek tertentu dari
perilaku lalu lintas dan model kapasitas yang tclah dikembangkan.

Tabel 1:1 menunjukkan lokasi-lokasi pengumpulan data diperkotaan tentang berbagai jenis fasilitasjalan dan kota. Sebanyak 147 lokasi di 16 kota diseluruh Indonesia disurvei seperti yang tercantum dalam tabel tersebut. Pada setiap lokasi diperoleh rekaman video yang menerus dari semua gerakan lalu lintas pada suatu fasilitas jalan dari pagi sampai sore, untuk selanjutnya diolah serta dianalisa dilaboratorium proyek HCM di Bandung.

Tabel 1:2 menunjukkan sejumlah lokasi pengumpulan data jalan luar kota dan jalan bebas hambatan. Sebanyak 128 lokasi disurvei masins masing selama sehari penuh. Pada setiap lokasi, waktu perjalanan, kecepatan, tipe kendaraan, arah perjalanan dan waktu antara dikumpulkan untuk analisa lebih lanjut. Kedua survei diperkotaan dan diluar kota meliputi pencatatan rinci yang menerus dari sernua kejadian di samping jalan (disebut hambatan samping) yang mungkin menyebabkan pengurangan kapasitas dan kecepatan. Jumlah lokasi yang disurvei dalarn proyek IHCM adalah 275, yang membuat manual benar-benar empiris bila dibandingkan dengan manual kapasitas yang ada sekarang dari banyak negara lain.
(mau download MKJI.,.,,.klik disini)

SNI 4427:2008

Cara uji kekesatan permukaan perkerasan
menggunakan alat British Pendulum Tester (BPT)


Standar ini menetapkan prosedur untuk mengukur kekesatan permukaan perkerasan
menggunakan alat British Pendulum Skid Resistance Tester (BPT), termasuk prosedur untuk
mengkalibrasi alat uji.
BPT merupakan alat uji jenis bandul (pendulum) dinamis, digunakan untuk mengukur energi yang hilang pada saat karet di bagian bawah telapak bandul menggesek permukaan yang diuji. Alat ini dimaksudkan untuk pengujian pada permukaan yang datar di lapangan atau laboratorium, dan untuk mengukur nilai pemolesan (polishing value) pada benda uji berbentuk lengkung.
Satuan nilai kekesatan yang diukur dengan alat BPT adalah British Pendulum Number
(BPN), baik untuk permukaan uji datar atau nilai pemolesan untuk benda uji lengkung. Nilai
ini mempresentasikan sifat-sifat hambatan atau gesekan (frictional).
Standar ini mungkin terkait dengan penggunaan bahan-bahan, prosedur operasi dan
peralatan yang berbahaya. Standar ini tidak menjamin keselamatan atas seluruh prosedur
kerja, tetapi jika ada, perlu disesuaikan dalam penggunaannya. Tanggung jawab pemakai
atas penggunaan standar ini adalah agar menerapkan tata cara keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) yang sesuai, dan menerapkan batas-batas utama dalam peraturan yang berlaku.
Untuk mendownload file SNI 4427:2008 klik disini.


Senin, 22 Februari 2010

MANUAL CAMPURAN BERASPAL PANAS

PENDAHULUAN

Manual pekerjaan campuran beraspal panas ini digunakan sebagai acuan operasional untuk pekerjaan campuran beraspal panas pada pekerjaan prasarana transportasi, terutama pada pekerjaan jalan. Manual ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan pemahaman tentang pekerjaan campuran beraspal panas yang akan menghasilkan kualitas pekerjaan yang sesuai dengan standar yang berlaku.
Manual dilengkapi dengan ilustrasi dan foto yang tepat guna, mudah dipahami dan dilaksanakan, terutama oleh pengguna yang terlibat dalam pelaksanaan campuran beraspal panas.
Buku manual ini disajikan dalam 3 buku yang terpisah, dengan ruang lingkup sebagai berikut :

Buku 1 : Petunjuk umum

Menguraikan petunjuk umum acuan operasional pekerjaan campuran
beraspal panas berdasarkan teknologi yang terbaru dalam bidang pekerjaan
campuran beraspal panas. Dalam buku ini dijelaskan secara rinci dari semua
aspek mengenai campuran beraspal panas, dimulai dari pengetahuan umum
mengenai bahan campuran beraspal panas, produksi agregat di unit
pemecah batu, pengujian kualitas di laboratorium dan di lapangan,
pembuatan formula campuran kerja, produksi campuran di unit pencampur,
sampai dengan penghamparan dan pemadatan di lapangan. Pada bagian
akhir dari manual ini dijabarkan secara ringkas mengenai sistem jaminan
mutu (quality assurance) untuk pekerjaan jalan, khususnya pekerjaan
campuran beraspal panas. Dalam lampiran disajikan kesalahan-kesalahan
umum yang banyak ditemukan di lapangan yang berkaitan dengan pekerjaan
campuran beraspal panas.

Buku 2 : Petunjuk ringkas

Menguraikan secara ringkas acuan operasional pekerjaan campuran
beraspal panas dengan kalimat-kalimat yang sederhana dan mudah
dipahami. Isinya merupakan rangkuman dari buku 1.

Buku 3 : Kumpulan formulir kerja

Merupakan kumpulan formulir kerja, seperti daftar periksa untuk pekerjaan
pengawasan, daftar periksa peralatan dan formulir pengujian laboratorium.
Pemisahan menjadi tiga bagian tersebut dimaksudkan untuk memudahkan
pemakaiannya di lapangan. Buku ini diharapkan bermanfaat, mudah dilaksanakan dan sesuai dengan perkembangan teknologi perkerasan untuk campuran beraspal panas, sehingga pekerjaan campuran beraspal panas yang dihasilkan memenuhi persyaratan yang berlaku.

KUNJUNGI LINK BERIKUT UNTUK MENDOWNLOAD FILENYA :
https://www.opendrive.com/files?6122638_tQwfY


ARRA BASIC ASPHALT RECYCLING MANUAL


INTRODUCTION

The growing demand on our nation’s roadways over that past couple of decades, decreasing budgetary funds, and the need to provide a safe, efficient, and cost effective roadway system has led to a dramatic increase in the need to rehabilitate our existing pavements.
The last 25 years has also seen a dramatic growth in asphalt recycling and reclaiming as a
technically and environmentally preferred way of rehabilitating the existing pavements. Asphalt recycling and reclaiming meets all of our societal goals of providing safe, efficient roadways, while at the same time drastically reducing both the environmental impact and energy (oil) consumption compared to conventional pavement reconstruction.
The Board of Directors of the Asphalt Recycling and Reclaiming Association (ARRA), in
their ongoing commitment of enhancing and expanding the use of asphalt recycling and reclaiming, recognized a need for a “Basic Asphalt Recycling Manual”. The manual was
needed in order to expose more owners, specifying agencies, consultants, and civil engineering
students to the value and current methods of asphalt recycling. To fill that need, this manual
was produced to serve as a handy one-stop reference to those starting out in one of the
various forms of asphalt recycling. In addition, it is hoped that this manual will provide
additional useful information to those already involved in asphalt recycling.
This manual is not written in such detail so that one could use it to completely evaluate,
design, specify, and/or construct an asphalt recycling project. It does however, provide
information on:
• various asphalt recycling methods
• benefits and performance of asphalt recycling
• procedures for evaluation potential projects
• current mix design philosophies
• construction equipment requirements and methods
• Quality Control/Quality Assurance, inspection and acceptance techniques
• specification requirements
• definitions and terminology

Sufficient information is provided so that a rational decision can be made with respect to the
feasibility and/or cost benefits of asphalt recycling. From that point, detailed design issues will
need to be addressed by those experienced in asphalt recycling techniques prior to the final
project design, advertising, tendering or letting and construction.
Asphalt recycling provides an additional rehabilitation method for maintaining existing roadways.
The benefits of asphalt recycling include:
• reuse and conservation of non-renewable natural resources
• preservation of the environment and reduction in land filling
• energy conservation
• reduction in user delays during construction
• shorter construction periods
• increased level of traffic safety within construction work zone
• preservation of existing roadway geometry and clearances
• corrections to pavement profile and cross-slope
• no disturbance of the subgrade soils unless specifically planned
such as for Full Depth Reclamation (FDR)
• improved pavement smoothness
• improved pavement physical properties by modification of existing
aggregate gradation, and asphalt binder properties
• mitigation or elimination of reflective cracking with some methods
• improved roadway performance
• cost savings over traditional rehabilitation methods

It is important to recognize that asphalt recycling is a powerful method to rehabilitate pavements. When properly applied, it has long term economic benefits—allowing owner agencies to stretch their available funds while providing the traveling public with a safe and reliable driving surface.
It is also important to recognize that, although asphalt recycling technology and methods has
advanced, not all roadways are appropriate candidates for asphalt recycling. With the almost endless supply of roadways needing rehabilitation, it would be a disservice to the public and the industry to use poor judgement in attempting an inappropriate recycling project. Hopefully, with this manual and the advice of those experienced in asphalt recycling, only projects that are suitable candidates will be undertaken.
The primary focus of the manual is on the in-place and cold recycling of asphalt pavements.
Hot recycling of asphalt pavements through various types of asphalt plants is a well established
recycling method. There is a wide variety of information on the subject available from well
established sources and therefore has not been covered in any detail in this manual.

If you want to download, please visit this link :
https://www.opendrive.com/files?6122505_j4XGh

PROGRAM ANALISA HARGA SATUAN EDISI DESEMBER 2006


PENGOPERASIAN PERANGKAT LUNAK ANALISIS HARGA SATUAN (AHS)



Panduan Analisis Harga Satuan ini merupakan pengembangan dari Panduan Analisis Harga Satuan No. 28/T/BM/1995 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 1995.

Manual Pengoperasian Analisis Harga Satuan (PAHS) ini dimaksudkan sebagai buku panduan dalam pembuatan Owner’s Estimate (OE) atau HPS (Harga Perkiraan Sendiri) bagi unsur Pelaksana Pengadaan Jasa Konstruksi.
Panduan Analisis Harga Satuan No. 28/T/BM/1995 yang sampai saat ini masih digunakan sudah berumur lebih dari satu dekade sehingga perlu dilakukan revisi sesuai dengan perkembangan teknologi kontruksi dan peralatan.
Untuk maksud tersebut Direktorat Jenderal Bina Marga, menerbitkan Panduan Analisis Harga Satuan yang telah disesuaikan dengan Spesifikasi Teknik (Spesifikasi Umum 2006) dan perkembangan teknologi yang berhubungan erat dengan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan/ pembangunan di bidang jalan dan jembatan. Adapun jumllah divisi dalam Spesifikasi Umum 2006 dan perkiraan jumlah mata pembayaran, adalah sebagai berikut:
No
Spesifikasi Umum (Desember 2006)
Divisi
Jumlah Mata Pembayaran
I
Umum
1
II
Drainase
12
III
Pekerjaan Tanah
17
IV
Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan
7
V
Perkerasan Berbutir
8
VI
Perkerasan Aspal
31
VII
Struktur
94
VIII
Pengembalian Kondisi & Pekerjaan Minor
44
IX
Pekerjaan Harian
54
X
Pekerjaan Pemeliharaan Rutin
26
Dalam buku panduan telah dimasukkan koefisien bahan yang dapat dipilih dalam suatu rentang, termasuk pemakaian bahan bakar untuk memanaskan aspal di Unit Pencampur Aspal (UPA). Sejumlah peralatan baru diakomodasikan dalam analisis ini sehingga jumlah peralatan menjadi 52 buah.alat
Diharapkan dengan tersedianya Manual ini, diperoleh keseragaman dan persamaan metoda dalam proses penyusunan HPS maupun evaluasi harga satuan pekerjaan ( bila diperlukan) pada saat pelaksanaan pekerjaan fisik.
Program ini terdiri dari 9 bagian yaitu :
1. Panduan
2. Software
3. Manual Pengoperasian Software
4. Peralatan
5. Spesifikasi
6. Spesifikasi Khusus
7. Software Spesifikasi Khusus
8. Lampiran dan
9. Read me
Bagi teman- teman yang ingin mendownload, download aja softwarenya di link berikut ini: